my name is tami...bibeh...titam

Assalammualaikum...wr...wb...
WELCOME :)


Rabu, 18 Agustus 2010

Aku takut padaMu ya Allah!

siang ini ketika tiba di rumah selesai dari kampus, seperti biasa aku langsung menunaikan sholat zuhur. selesai sholat aku langsung mengistirahatkan tubuh, karena rasanya siang ini panasnya begitu menyengat. aku pun tidur. dan inilah yang ingin kuceritakan... ketika aku tidur aku bermimpi. kau tahukan ketika kita berada di alam mimpi kita berasa ada di dunia nyata. sulit membedakannya.

seperti mimpiku yang sebelum-sebelumnya, mimpiku selalu saja bermula dari cerita yang nggak nyambung. sampai tiba-tiba ada sesuatu yang menarik diriku ke dalam sebuah rumah. ya, sebuah rumah. rumah itu selayaknya rumah-rumah yang lain. ada ruangannya, ada perabot-perabotannya. tapi ketika memasuki ruang tamunya yang luas ada sebuah lengkungan yang sangat tinggi dan besar di tengah-tengahnya. lengkungan itu layaknya sebuah pintu raksasa yang berdiri kokoh di tengah-tengah ruang tamu. dan di dalam lengkungan itu terdapat awan-awan transparan yang apabila kita menembusnya maka kita akan lenyap masuk ke dalam lengkungan itu. aku nggak tahu untuk apa lengkungan itu berada di situ.

saat itu aku sedang bersama salah seorang temanku dan tiba-tiba muncul dua sosok (nggak jelas manusia atau bukan) di sebelah kami. lalu dia berbicara, tapi aku nggak ingat apa yang dikatakannya. yang pasti yang kutangkap adalah bahwa kami harus menembus awan-awan transparan lengkungan itu. kalau kami nggak berhasil menembusnya. maka kami akan dibiarkan begitu saja.

kemudian salah satu sosok itu memerintahkan temanku untuk menembus lengkungan, dia pun melakukannya. tapi temanku tidak berhasil, dia malah terpental jauh. seakan-akan awan-awan transparan yang kelihatan lembut itu terbuat dari baja. maka salah satu dari dua sosok tadi memunculkan sebuah tali yang langsung melilit tubuh temanku. setelah itu dia lenyap, entah kemana.

dan aku, yang kaget melihat kejadian itu. mendadak paham tempat apa ini. aku memandang kedua sosok itu dengan takut-takut. anehnya mereka tidak menyuruhku untuk menembus lengkungan itu. aku seperti menangkap maksud mereka kalau "percuma jika anak ini disuruh menembusnya". mereka malah menarikku dan menyeretku keluar dari rumah itu. sampai di teras aku bisa bertemu dengan banyak orang di situ. ada beberapanya yang aku kenal.

aku menunggu di teras itu, sampai tiba-tiba seluruh keluarga besarku muncul. mereka muncul di teras rumah itu. aku tersenyum melihat mereka semua berada di situ.
tanpa komando mereka pun masuk ke dalam rumah. dan seperti sudah diberi perintah dengan bergilir, satu per satu mereka menembus lengkungan itu. yang membuatku takjub adalah mereka tidak ada kesulitan sama sekali ketika mereka menembusnya. awan-awan itu menerima tubuh mereka dengan baik, sekali melangkah mereka langsung lenyap ditembus sang awan-awan transparan.

dan itu mereka... giliran mereka yaitu bapak, ibu dan kedua adikku. mereka tersenyum ketika melihatku dan sama dengan anggota keluargaku yang sebelumnya sudah masuk dengan mudah ke dalam lengkungan itu, keluargaku pun dengan mudah menembusnya. di situ lah aku tak tahan untuk tidak menjatuhkan air mataku. aku sedih, aku ingin tetap bersama mereka seperti biasanya. aku tidak mau berpisah.

aku ingin ikut, tapi sosok tadi kembali menarikku. dia membawaku ke ruangan lain. aku seperti mendengarnya berkata "tempatmu bukan di situ!".

dia membawaku ke sebuah ruangan. ketika berjalan menuju ke ruangan itulah aku bisa melihat banyak bayangan wajah yang menempel begitu saja di udara. diantaranya adalah bayangan wajah keluargaku yang sudah masuk ke dalam lengkungan itu. aku bisa melihatnya. bayangan wajah itu tersenyum bahagia sekali. seakan-akan hanya kebahagiaan yang bisa mereka rasakan di sana. sekali lagi aku menangis, aku ingin tersenyum bahagia bersama mereka di sana. tapi sosok itu terus membawaku ke sebuah ruangan.

dan tibalah kami di ruangan itu. sebuah ruangan yang di dalamnya penuh dengan harta. aku takjub melihatnya. lebih takjub lagi ketika melihat ada papan yang bertuliskan "SURGA DUNIA". tempat ini seperti refleksi dari kehidupanku yang selama ini hanya memikirkan dunia saja. aku semakin paham tempat apa ini. perasaanku tidak enak. rasa sedih itu masih berkecamuk di dalam hati. aku berada di tempat bagi orang-orang yang hidupnya penuh dengan dosa.

kemudian harta-harta itu lenyap digantikan dengan kasur-kasur angin. ada yang tipis ada pula yang agak tebal.
yang aku syukuri adalah bahwa aku tidak sendiri. aku bersama dengan beberapa orang. seperti menangkap sinyal dari sosok-sosok itu aku paham kenapa aku dibawa kemari. ternyata ruangan itu adalah ruangan kesempatan. aku dan beberapa orang yang ada di situ ternyata masih diberi kesempatan. dan aku mengerti kenapa kasur-kasur angin itu bisa berada di situ. kasur itu untuk menimbang berat dosa kami. apakah menurut kasur angin itu masih ada sedikit kebaikan yang pernah kami perbuat.

sosok-sosok itu memerintahkan kami untuk menaiki kasur angin tersebut. apabila kami tetap melayang di atas angin, itu tandanya kami masih punya kesempatan untuk masuk lengkungan.
aku pun menuruti perintah mereka. aku memilih salah satu kasur yang agak tebal. lalu aku naik dan merebahkan diriku di atasnya dengan harapan masih ada kebaikan yang pernah kuperbuat hingga masih diberi kesempatan untuk bergabung dengan keluarga kecilku di lengkungan itu.
setelah kurebahkan tubuhku, aku merasakan ada getaran kecil yang berasal dari kasur tersebut. perlahan-lahan kasur itu mulai naik, terus naik dan melayang pelan di udara. berulang kali kuucapkan rasa syukurku. aku ingat siapa Tuhan-ku. siapa yang menentukan akan kemana aku ditempatkan pada akhirnya.

tapi rasa syukurku berubah menjadi kecemasan yang luar biasa tat kala kasur yang kutumpangi mulai turun, turun, dan turun. aku cemas. aku terus menyebut namaNya. kasur itu terus turun. nggak hanya turun. tapi dia melayang-layangkan tubuhku di udara. aku tercampak kesana dan kemari. ternyata dia tidak bisa mendeteksi adanya kebaikan dalam diriku. aku terus tercampak. aku menangis. aku menyebut namaNya. aku mencoba mencari pegangan. tapi tanganku tak mampu meraih apa-apa.

akhirnya aku dengar suara-suara itu memutuskan. mereka memutuskan kalau aku tidak mendapatkan kesempatan itu. aku akan dicampakkan ke suatu tempat yang paling aku takutkan. tempat dimana orang-orang berdosa seperti aku layak tinggal. maka saat itulah, saat kasur angin itu terus bergetar tak terkendali, tubuhku terlempar. terlempar ke sebuah tempat yang luar biasa menakutkan .tempat yang paling menyeramkan yang pernah kulihat.

aku diliputi rasa takut. aku tahu ini cuma mimpi. ya, aku harus bisa bangun dari mimpi ini. aku terus memaksa diriku untuku kembali ke alam bawah sadarku. berusaha sekuat tenaga. dan...
aku tersentak. mataku terbuka memandang sekelilingku. Alhamdulillah, aku kembali. aku berhasil memaksa ruh-ku kembali masuk ke dalam jasadku.

tak terasa air mata mulai menetes membasahi pipiku. aku teringat mimpi tadi. belum pernah aku mimpi seburuk itu, apalagi ketika aku sedang tidur siang.

tak henti-hentinya kalimat istighfar keluar dari mulutku. tubuhku masih mengeluarkan keringat dingin. hatiku masih diliputi rasa takut yang begitu mendalam. ya Allah, betapa dahsyatnya peringatan yang Engkau berikan kepadaku.
mimpi apa tadi itu ya Allah? mengapa begitu menyeramkan. seakan-akan apa yang kualami dalam mimpi tadi adalah kenyataan.

kucoba menenangkan diriku. tapi susah, air mata terus berlinang. aku teringat setiap kejadian dalam mimpiku tadi. ya Allah, sebegitu berdosanya kah aku? sehingga aku tak layak masuk ke dalam surgaMu (aku nggak tahu itu surga apa nggak yang pasti aku di dalam mimpi itu aku sangat merindukan tempat itu) bahkan dalam mimpi ya Allah. dalam mimpi.

jadi, untuk apa aku melakukan semua apa yang Kau perintahkan selama ini?
Astaghfirullah... ampuni aku ya Allah. aku telah sombong. aku sombong seakan-akan aku adalah mahluk yang tak berdosa. mana berhak aku sombong ya Allah. hanya Engkau lah yang berhak.

ampuni aku ya Allah. ampuni aku karena menganggap diri ini tak ada dosa. mana boleh aku seperti itu. tugasku lah untuk selalu rukuk dan sujud dihadapanMu. tugaskulah untuk selalu berserah diri dihadapanMu. tugaskulah untuk selalu merasa rendah dihadapanMu. Aku takut apdaMu ya Allah!

ampuni aku ya Allah. mimpi tadi adalah peringatan bagiku. peringatan atas kelalaian-kelalaian yang telah kuperbuat selama ini. aku tahu Kau Maha Mengampuni. Kau juga Maha Penerima Taubat.
maka ampuni aku ya Allah dan terimalah taubatku...

Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan tindakan-tindakanku yang berlebihan..

Ya Allah sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku...

Amin ya Rabb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar